AIR

Wednesday, March 28, 2007

Apakah Anda Cukup Minum Air Putih?

Setiap sel dalam tubuh kita membutuhkan air untuk hidup sehat. Kita kehilangan kira-kira 3 liter air lewat pembuangan urin, keringat, dan uap air.

Rata-rata kebutuhan kita akan air adalah 1,5 sampai 2,5 liter sehari. Jika matahari bersinar terik sekali atau sedang olahraga, kebutuhan air itu meningkat lebih dari biasa.

Berikut ini berbagai cara menambah asupan air agar kita terhindar dari dehidrasi, yaitu:

1. Buatlah kebiasaan minum air putih saat beristirahat. Ketika bekerja di depan komputer, setelah 20 menit, istirahatkan mata dari layar komputer . Ambil segelas air dan teguk beberapa kali.

2. Selalu memulai acara makan dengan semangkuk sup

3. Jangan lupa, bawa sebotol air mineral di dalam mobil atau di dalam tas jika Anda bepergian naik bus.

4. Pilih sayuran yang mengandung air seperti brokoli, wortel, apel, kentang, dan yoghurt

5. Jangan lupa minum setelah makan. Harap diingat kopi mengandung kafein tak terhitung sebagai asupan air untuk Anda. Kafein dalam minuman itu bersifat diuretik, sehingga Anda harus bolak balik buang air kecil.
(idionline/KCM)
Berapa Banyak Air yang Harus Kita Minum Setiap Harinya?

Air sangat penting untuk kesehatan, dan tiap individu membutuhkan dalam jumlah yang berbeda. Panduan ini dapat membantu memastikan bahwa Anda telah mencukupi asupan air yang dibutuhkan.

Berapa banyak air yang diminum setiap hari? Sebuah pertanyaan mudah dengan jawaban yang sulit. Studi telah menghasilkan berbagai rekomendasi selama beberapa tahun belakangan ini, tetapi sebenarnya, kebutuhan air tiap orang sangat berbeda tergantung dari banyak faktor, termasuk kesehatan, seberapa aktif dan dimana Anda tinggal.

Meskipun tak ada satu konsep yang cocok untuk semua orang, tau lebih jauh tentang ketubuhan air dari tubuh kita sangat membantu untuk mengira-ira berapa banyak air yang perlu diminum tiap harinya.

Keuntungan air bagi kesehatan

Air merupakan komponen utama dari tubuh, rata-rata tiap orang memiliki 60% air dari berat tubuhnya. Semua sistem didalam tubuh tergantung oleh air. Sebagai contoh, air akan membilas racun dari organ vital, membawa nutrisi ke sel tubuh dan menghasilkan kelembapan bagi jaringan telinga, hidung dan tenggorokan.

Kurangnya air dalam tubuh dapat menyebabkan dehidrasi, yaitu keadaan yang timbul karena tubuh kekurangan air sehingga tidak dapat menjalankan fungsi normalnya.

Berapa banyak air yang dibutuhkan?

Setiap saat Anda akan kehilangan air melalui pernafasan, keringat, urin dan pergerakan usus. Agar tubuh berfungsi normal, maka air yang hilang harus digantikan dengan mengkonsumsi makanan dan minuman yang mengandung air.

Dua pendekatan untuk kebutuhan air rata-rata pada orang dewasa:

Pendekatan pengganti. Rata-rata keluaran urin orang dewasa 1,5 L sehari. Air juga dapt keluar melalui pernafasan, keringat dan pergerakan usus. Makanan biasanya menyumbangkan 20% dari jumlah total yang diperlukan, jadi bila mengkonsumsi 2 L air atau minuman lainnya dalam sehari (kurang lebih 8 gelas), maka cairan yang hilang akan tergantikan.

Rekomendasi harian. Institute of Medicine menyarankan pria untuk mengkonsumsi 3 L (13 gelas) dan perempuan mengkonsumsi 2,2 L(9 gelas) dari total minuman dalam sehari.

Cara lain untuk mengetahui bahwa anda telah minum dalam jumlah yang cukup adalah bila anda jarang merasa haus dan memproduksi satu hingga dua liter urin yang tidak berwarna atau agak kuning.

Faktor-faktor yang mempengaruhi kebutuhan air

Banyaknya keperluan air yang dibutuhkan tubuh tergantung dari keaktifan, cuaca, kesehatan, dan bila hamil atau menyusui.

1. Olah raga. Semakin banyak berolahraga, maka akan semakin banyak air yang dibutuhkan tubuh. Tambahan 1-2 gelas air, biasanya cukup untuk olahraga yang singkat, tetapi bila olahraga lama maka perlu jumlah tambahan. Berapa banyak cairan tambahan yang dibutuhkan tergantung dari banyaknya keringat selama olah raga, biasanya 2-3 gelas dalam sejam sudah cukup, kecuali udara sangat panas. Lebih baik bila menggantikan air dengan cairan elektrolit sehingga elektrolit tubuh yang hilang (natrium) bersama keringat dapat tergantikan.

2. Lingkungan.Udara yang panas dan lembab dapat membuat berkeringat sehingga membutuhkan tambahan air. Udara dalam ruangan yang panas juga dapat membuat kulit kehilangan kelembapannya. Ketinggian lebih dari 2500 meter (8200 kaki) dapat menyebabkan peningkatan urinasi dan bernafas menjadi lebih cepat, sehingga lebih banyak cairan yang terbuang.

3. Keadaan kesehatan dan Penyakit. Tanda penyakit seperti demam, muntah dan diare, dapat menyebabkan tubuh kekurangan cairan. Bila terjadi, maka Anda harus minum air lebih banyak dan lebih baik bila dapat menggantikan elektrolit yang keluar juga. Kondisi tertentu seperti infeksi kandung kemih serta adanya batu di saluran kemih juga membutuhkan cairan lebih banyak. Kondisi lainnya seperti kelainan jantung dan beberapa tipe penyakit ginjal, hati atau penyakit adrenal dapat mengganggu ekskresi air oleh sebab itu asupan air perlu dibatasi.

4. Hamil dan menyusui. Wanita yang sedang hamil atau menyusui membutuhkan cairan untuk tetap terhidrasi. Sejumlah besar cairan hilang saat menyusui. Institute of Medicine merekomendasikan pada wanita hamil untuk minum 2,4 liter (10 gelas) air sedangkan bila menyusui disarankan untuk minum 3,0 liter air (12,5 gelas) setiap harinya.

Dehidrasi dan Komplikasi

Kurangnya asupan air yang dibutuhkan tubuh dapat menyebqabkan dehidrasi. Dehidarasi sedang (hilangnya 1-2% dari berat badan) dapat menurunkan energi dan membuat lelah. Penyebab umum yang dapat menimbulkan dehidrasi adalah aktifitas yang banyak, keringat yang berlebih, muntah dan diare.

Tanda dan gejala dari dehidrasi termasuk:

Rasa haus

Lelah

Sakit kepala

Mulut kering

Tidak atau kurang urinasi

Lemah otot

Pusing

Kepala terasa ringan

Dehidrasi sedang jarang menimbulkan komplikasi selama cairan yang hilang cepat digantikan. Kasus lainnya dapat mengancam jiwa, terutama pada individu yang masih sangat muda atau sudah tua. Pada keadaan yang gawat, cairan atau elektrolit dapat diberikan secara intravena.

Tidak baik untuk menjadikan rasa haus sebagai indikator untuk minum. Saat terasa haus, kemungkinan telah terjadi dehiddrasi. Lebih jauh lagi, saat usia bertambah, maka tubuh akan lebih tidak sensitif terhadap tanda dehidrasi. Rasa haus yang berlebihan serta bertambahnya urinasi dapat menjadi tanda kondisi medis yang serius oleh sebab itu bicarakan lebih lanjut dengan dokter.

Untuk memastikan bahwa kebutuhan air tubuh telah terpenuhi, maka perlu dipertimbangkan langkah berikut:

Minum segelas air saat makan dan antara waktu makan.

Minum sebelum, selama dan setelah olah raga.

Ganti minuman beralkohol

Bila anda minum air dari botol, pastikan bahwa botol selalu bersih dan ganti botol lebih sering. Gunakan botol yang memang dibuat untuk digunakan lagi.

Meski tidak umum, sangat mungkin untuk minum terlalu banyak. Bila ginjal tidak mampu mengekskresikan kelebihan air, mineral dalam darah menjadi terencerkan, sehingga menghasilkan suatu kondisi yang disebut hiponatremia (rendahnya kadar natrium dalam darah). Atlet yang perlu ketahanan, seperti atlit marathon yang mengkonsumsi sejumlah besar air beresiko besar terkena hiponatremia.
(idionline/KalbeFarma)
Air Putih Baik Bagi Kesehatan Jantung

Ingin turunkan resiko sakit jantung? Minum saja air putih. Mungkin ungkapan tersebut terbilang sangat sederhana, tapi begitulah hasil studi yang dilakukan para peneliti dari Loma Linda University di California.

Riset tersebut mengemukakan orang yang minum minimal lima gelas air perhari lebih jarang meninggal dunia akibat serangan jantung dibandingkan yang minum air kurang dari dua gelas setiap harinya.

Sebaliknya orang yang mengkonsumsi minuman selain air putih beresiko meninggal akibat serangan jantung dibandingkan yang minum lebih sedikit.

Analisi ini didasarkan pada studi yang melibatkan 8.280 pria dan 12.017 wanita dengan kisaran usia 38 tahun. Studi selama enam tahun yang dipimpin oleh Jacqueline Chan, DrPH bersama rekannya Synnove Knutsen, MD, PhD, ini mencatat kejadian dan perkembangan penyakit jantung koroner. Dari jumlah tersebut 246 responden meninggal akibat sakit jantung.

Hasil studi yang diterbitkan di American Journal of Epidemiology ini menyebutkan risiko serangan jantung pada responden yang minum lebih dari 5 gelas perhari berkurang sampai 41 persen. Sementara pada pria risiko kondisi yang mengkonsumsi minuman lain termasuk teh, kopi, jus, susu dan alkohol tetap beresiko tinggi terkena serangan jantung.

Menurut Chan air yang diminum akan diserap masuk ke dalam aliran darah, hal ini bisa menurunkan ketebalan pembuluh darah, jadi resiko terkena serangan jantung yang dipicu bekuan darah pun akan berkurang.

Sebaliknya minuman lain akan mempertebal pembuluh darah, pasalnya setelah dicerna bahan ini akan mengandung konsentrasi yang sama dengan darah.

Berbeda halnya dengan aspirin dan alkohol yang bisa menurunkan risiko serangan jantung tapi disertai problem kesehatan lain, sementara air tergolong murah, mudah diperoleh dan tak membahayakan.
Konsumsi Air Terkontaminasi, Dirasakan 70 Persen Warga Indonesia

Persoalan air bersih sampai saat ini masih menjadi kendala terbesar dalam peningkatan kualitas kesehatan masyarakat.

Sedikitnya 100 juta rakyat Indonesia sampai sekarang masih kesulitan mengakses air bersih, dan sekitar 70 persen dari total penduduk Indonesia masih mengonsumsi air yang terkontaminasi.

”Ini menunjukkan masih banyak penduduk yang belum bisa mengakses sumber air bersih yang benar-benar terjamin kualitasnya. Kerusakan di hulu sungai, mengakibatkan semakin banyak sungai yang tercemar, dan banyaknya warga menggunakan sumur dangkal menyebabkan 70 persen penduduk Indonesia mengonsumsi air yang berpotensi terkontaminasi,” kata Trigiani, Spesialis Program Pelayanan Lingkungan USAID di Bekasi, Senin (20/3).

Rehabilitasi sumur

Karena itu, dalam Program Cinta Air yang dimotori Yayasan Coca Cola Indonesia, USAID berusaha meningkatkan kesadaran masyarakat untuk mau mengonservasi sumber airnya mulai hulu hingga ke hilir.

Program bernilai 250.000 dollar Amerika Serikat ini juga akan merehabilitasi sumur-sumur dangkal warga di Bekasi yang jaraknya kurang 10 meter dari septic tank.

Tanpa menyebut data terinci, Trigiani mengklaim, potensi pencemaran sumber air masyarakat masih tinggi di Indonesia. Terbukti, air sungai di kawasan Jakarta dan Bekasi sudah tidak bisa lagi dikonsumsi begitu saja, tanpa proses pengolahan yang sesuai standar kesehatan.

Kondisi ini menyebabkan akses masyarakat terhadap sumber air bersih semakin terbatas. Akibatnya, wabah diare menjadi penyebab kematian terbesar kedua bagi anak usia di bawah lima tahun, yaitu lebih dari 100.000 orang per tahun.

Kompas mencatat beberapa sungai yang sudah tercemar dan sulit dijadikan sumber air bersih tanpa pengolahan yang sesuai standar kesehatan di Indonesia. Di antaranya, Sungai Citarum (Kali Malang/Bekasi), Sungai Siak; Riau, Sungai Belawan; Medan, Sungai Ciliwung; Jakarta, dan Sungai Musi; Palembang.

Banyaknya industri dan warga yang berada di daerah aliran sungai turut memengaruhi tingkat pencemaran di sana. Padahal, warga kota lainnya justru menggantungkan pasokan air bersihnya dari aliran sungai tersebut melalui perusahaan pengolahan air minum setempat.

Menurut Trigiani, pengelolaan sumber air yang terpadu, dibutuhkan untuk menjamin pasokan air bersih bagi masyarakat. Karena itu, dibutuhkan sosialisasi yang berkesinambungan untuk menyadarkan masyarakat akan pentingnya menjaga sumber mata air di sekitarnya.

Sementara itu, Ketua Yayasan Coca Cola Indonesia, Mudijanto, menjelaskan, Program Cinta Air sangat relevan untuk masyarakat Bekasi dan sekitarnya. Program ini bertujuan menjaga pasokan air bersih bagi masyarakat dan industri air. ”Untuk tahap awal kami mengonsentrasikan program ini di kawasan Bekasi. Selanjutnya baru ke daerah lain,” kata Mudijanto.
Tubuh Harus Dipasok Air Sehat

Air adalah zat yang sangat dibutuhkan oleh manusia. Dengan terpenuhinya kebutuhan ini, maka seluruh proses metabolisme dalam tubuh manusia bisa berlangsung dengan lancar.

Sebaliknya, jika kekurangan air, maka proses metabolisme terganggu. Akibatnya bisa terjadi dehidrasi, yang pada tahapan lebih lanjut bisa menimbulkan kematian.
Menurut ahli gizi dan makanan dari Institut Pertanian Bogor (IPB), Nuri Andarwulan PhD, komposisi tubuh manusia sebagian besar adalah air (cairan), yaitu sekitar 60 hingga 70 persen. Karena itu, air memegang peranan yang sangat penting dan tidak tergantikan.

Ia melanjutkan, air adalah esensial dan tidak bisa disintesakan. Ini berbeda dengan senyawa lain, seperti karbohidrat, lemak, dan protein. ''Lemak bisa disintesakan dari karbohidrat. Protein dan karbohidrat juga sama. Tapi, air tidak bisa disintesakan. Ia harus diperoleh dari luar tubuh,'' ungkapnya.

Begitu pentingnya kebutuhan air, kata Nuri, tubuh harus memperoleh dosis yang cukup setiap hari. Jumlah ideal yang harus dikonsumsi adalah dua liter per hari yang merupakan jumlah total cairan yang masuk ke dalam tubuh.
''Orang sering salah mempersepsikan hal ini. Yang disebut dua liter kadang disamakan dengan delapan gelas air minum. Padahal itu adalah total cairan yang harus masuk ke dalam tubuh. Dan itu tidak harus dari air minum. Makan buah semangka juga bisa mencukupi kebutuhan karena mengandung banyak air,'' kata Nuri.

Dehidrasi

Jika kekurangan cairan, tutur Nuri, tubuh akan terkena dehidrasi. Tingkatnya bisa ringan sampai berat. Dehidrasi yang berat bisa menimbulkan kematian.

Sel tubuh manusia, lanjutnya, berisi air. Kalau kekurangan air, maka sel akan kehilangan komponen intinya. ''Ini akan menganggu metabolisme. Dan ini berbahaya karena bisa menimbulkan kematian,'' jelasnya.

Dehidrasi, masih kata Nuri, bisa terjadi karena penyakit diare. Penyakit ini disebabkan oleh mikroba dalam makanan yang masuk ke dalam tubuh. Artinya, dalam tubuh terdapat racun. Kondisi ini menyebabkan air diserap dalam jumlah yang banyak ke dalam usus lalu dikeluarkan. Sehingga pada penderita diare, banyak cairan tubuh yang terbuang atau dikeluarkan.

Karena itu, penderita diare harus diberi minum dalam jumlah yang banyak untuk mengganti cairan tubuhnya yang hilang. ''Bahkan kalau perlu air minumnya diberi tambahan mineral. Yang banyak dikenal adalah oralit,'' ungkap Nuri.

Dehidrasi juga bisa terjadi pada mereka yang melakukan olahraga berat sehingga banyak mengeluarkan keringat yang merupakan hasil metabolisme dalam tubuh untuk menghasilkan energi. Jika banyak mengeluarkan keringat, berarti banyak cairan tubuh yang keluar. Karenanya, orang yang berolahraga berat juga harus memperbanyak minum.

Selain kedua hal tersebut, dehidrasi juga bisa terjadi pada orang yang berada di daerah yang sangat kering, misalnya kawasan Timur Tengah. Karena itu, masyarakat di sana biasanya mengenakan tutup kepala ketika keluar dari rumah. Ini untuk mencegah penguapan cairan dari dalam tubuhnya.

''Orang yang bekerja di ruangan ber-AC juga harus banyak minum. Sebab AC menyedot cairan yang ada di sekitarnya. Karena itu, orang yang sering bekerja di ruangan AC biasanya kulitnya kering. Apalagi jika minumnya sedikit,'' paparnya.

Air sehat

Lebih lanjut Nuri menjelaskan, air yang harus diminum adalah air yang sehat. Ini bisa dilihat dari aspek fisik, kimia, dan mikrobiologi. Secara fisik, air yang sehat adalah yang jernih, tidak berbau, dan tidak berasa. ''Lebih detail lagi, air bisa diminum dengan berbagai syarat secara kimia dan mikrobiologi. Secara kimia, air sehat adalah yang kadar pH-nya netral dan kandungan mineral-mineral tertentu ada batasannya,'' sebut Nuri.

Sedangkan secara mikrobiologi, air yang sehat adalah yang tidak mengandung mikroba penyebab penyakit (patogen). Misalnya, bakteri E coli yang bisa menyebabkan diare dan salmonela yang bisa mengakibatkan tipus.
Kedua bakteri ini biasanya terdapat dalam kotoran atau tinja manusia. Dalam kondisi normal, air tidak mengandung dua bakteri tersebut. Jika ternyata mengandung itu, maka berarti telah tercemar oleh tinja manusia. ''Kalau sumber airnya benar, tidak akan tercemar oleh bakteri E coli dan salmonela,'' ujarnya.

Pengolahan air

Untuk mendapatkan air sehat perlu dilakukan serangkaian proses pengolahan (water treatment). Perusahaan Air Minum (PAM/PDAM) memiliki mekanisme sendiri untuk pengolahan air sehingga siap dimasak. Yaitu lewat proses sedimentasi dan filtrasi.

Di negara maju seperti Jepang, Singapura, Amerika dan Eropa, air yang keluar dari kran bisa langsung diminum karena sudah steril. ''Sedangkan di kita belum seperti itu. Prosesnya belum sampai pada tahapan siap minum namun baru siap masak,'' kata Nuri.

Sementara proses pengolahan air minum dalam kemasan (AMDK) lebih panjang lagi. Sterilisasinya menggunakan ozon dan ultra violet. Perusahaan AMDK memiliki standar internasional dalam pengolahan air minum. Dalam hal ini prinsip good manufacturing practice (GMP) dilakukan secara ketat.
Dengan demikian, semua jenis AMDK bisa diminum dengan aman. Sedangkan pada air isi ulang, setelah dilakukan pengujian sebenarnya aman. Hanya saja, yang bermasalah adalah botolnya.

''Kalau di perusahaan AMDK, pembersihan botol dilakukan dengan proses tertentu sehingga benar-benar bersih. Sedangkan pada air isi ulang, kita tidak tahu botolnya dibersihkan seperti apa. Jadi masalahnya ada pada botolnya dan bukan pada air isi ulangnya,'' kata Nuri menerangkan.
Menurut anggota pengurus harian Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI), Sudaryatmo, beberapa kasus pengaduan masyarakat terhadap AMDK pernah diterimanya.

Meski tidak banyak, pengaduan tersebut tetap perlu diperhatikan. Komplain konsumen biasanya pada kualitas AMDK yang tercemar. Ini biasanya terjadi karena kesalahan pada proses penyimpanan. ''Kalau ada cemaran berarti komposisinya telah berubah. Ini artinya air kemasan tersebut tidak layak untuk dikonsumsi,'' katanya.

Jika ada pengaduan seperti itu, pihaknya lalu mengumpulkan barang bukti. Selanjutnya produsennya dihadirkan untuk dimintai informasi seputar produknya yang tercemar.
Perusahaan itu lalu mengecek ke bagian arsip. ''Jika arsipnya baik, maka berarti cemaran terjadi pada proses penyimpanan dan distribusi,'' ujarnya.

Tips memilih Air Kemasan yang Aman
Tidak semua air minum dalam kemasan (AMDK) layak dikonsumsi. Bisa saja air tersebut tercemar zat-zat tertentu. Secara fisik, menurut anggota pengurus harian YLKI, Sudaryatmo, air minum kemasan yang tercemar terdapat semacam lendir di dalamnya. Jika hal itu ditemukan, maka berarti air minum kemasan tersebut tidak layak dikonsumsi.

Pencemaran, katanya, bisa dilihat secara fisik maupun kimiawi. ''Secara kimiawi, untuk mengetahui apakah air kemasan tercemar atau tidak, maka harus dilakukan pengujian laboratorium,'' ujarnya. Karena itu, lanjut Sudaryatmo, konsumen perlu bersikap hati-hati dalam memilih air minum dalam kemasan.

Inilah sejumlah tips yang diungkapkannya bila kita hendak memilih air minum kemasan yang aman dikonsumsi.

1. Telitilah penampilan fisik air minum dalam kemasan, masih bagus atau tidak. Pastikan tidak ada semacam lendir di dalamnya. Sebab ini merupakan indikasi tercemar atau tidaknya sebuah produk air dalam kemasan.

2. Pilihlah produk yang mencatumkan label ingredient. Sebab kita akan mengetahui kandungan-kandungan dalam air kemasan tersebut. Misalnya tentang kandungan mineral dan kadar pH-nya. Selama ini sangat sedikit perusahaan air minum dalam kemasan yang mencantumkan ingredient dalam produknya. Padahal ketentuan itu diwajibkan dalam UU Perlindungan Konsumen.

3. Label tersebut akan sangat penting untuk mengetahui proses mineralisasi air kemasan tersebut. Apakah mineralnya berasal dari bahan baku atau karena diberi zat-zat mineral tertentu.

22 Maret: Hari Air Sedunia

World Water Day (WWD), Hari Air Sedunia, diperingati setiap tahun pada 22 Maret. Peringatan ini dilakukan sejak ... Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) sebagai payungnya menugasi setiap organisasi di bawahnya untuk menjadi 'ketua' penyelenggaraannya.

Tahun ini yang 'punya gawe' adalah UNESCO, badan PBB yang mengurusi pendidikan, dan budaya. Tema WWD 2006 adalah Water and Culture, Air dan Kebudayaan. Intinya, mengingatkan bahwa setiap agama memperlakukan air sebagai sesuatu yang sakral, dan setiap negara dengan kebudayaannya pun memperlakukan air dengan menempatkan air sebagai barang yang 'sakral' sehingga harus dihemat, dan dipelihara. Setiap negara merayakan dengan kegiatan yang khas negara masing-masing.

Poin
* Secara fisik, air yang sehat adalah yang jernih, tidak berbau, dan tidak berasa.
* Secara kimia, air sehat memiliki kadar pH-nya netral dan kandungan mineral-mineralnya terbatas.
* Secara mikrobiologi, air sehat tidak mengandung E coli dan salmonela.